Dexa Medica terus bersinergi dengan berbagai pihak guna berperan aktif dalam program percepatan penurunan stunting hingga menjadi 14% di tahun 2024. Dalam kesempatan kali ini, PT Dexa Medica bersinergi dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam peluncuran aplikasi e-Stuntad dan e-Posyandu melalui donasi suplemen penambah ASI hingga imunomodulator.

“Stunting jadi ancaman serius. Target 2024 adalah 14 persen, capaian (ke angka) 21 persen ini kerja keras kita selama ini. Babinsa mengecek ke masyarakat, sekarang kita libatkan ibu-ibu Persit (Persatuan Istri Tentara). Aplikasi ini mempermudah bagaimana kita mendeteksi stunting, sehingga akhirnya kita bisa memantau,” ujar KSAD Jenderal Dudung Abdurrahman dalam acara peluncuran aplikasi tersebut di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Hadir dalam acara ini Corporate Affairs Director Dexa Group Bapak Tarcisius Tanto Randy, Presiden Direktur PT Medela Potentia Bapak Krestijanto Pandji, Chief Operations Officer PT Global Urban Esensial Ibu Ruth Retno Dewi, dan Head of Corporate Communications Dexa Group Bapak Sonny Himawan. Selain itu hadir pula Kepala Pusat Kesehatan TNI Angkatan Darat (Kapuskesad) Mayjen TNI Dr. dr. Sukirman, Sp.KK.,M.Kes., Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letnan Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya, Kepala BKKBN Bapak Hasto Wardoyo, dan Sekretaris Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Ibu Wiyarni Pambudi.

Aplikasi e-Stuntad memungkinkan prajurit TNI AD mendeteksi wilayah dengan prevalensi stunting tinggi. Sedangkan aplikasi e-Posyandu merupakan aplikasi berbasis data pemantauan terkait informasi kondisi kesehatan ibu hamil dan balita, serta laporan tumbuh kembang balita yang dapat dilakukan secara real time dan interaktif.

Jenderal Dudung berharap, dengan diluncurkannya aplikasi e-Stuntad dan e-Posyandu, temuan kasus stunting di seluruh pelosok Indonesia dapat terpantau secara real time. Dengan demikian dapat dilakukan langkah intervensi yang tepat. “Sudah ada 519 Posyandu yang sudah menerima akses,” imbuh Jenderal Dudung.

Kepala BKKBN juga menekankan bahwa upaya penurunan stunting merupakan cara untuk meraih bonus demografi. Untuk itu beliau menyambut positif peluncuran aplikasi ini.

“Kami berterima kasih dan bersyukur karena program ini sangat mendukung penurunan stunting di Indonesia,” kata Bapak Hasto.

HerbaAsimor hingga Stimuno untuk Pengentasan Stunting

KSAD Jenderal Dudung juga melantik Satgas ASI TNI AD dalam kesempatan ini. Nantinya para anggota satgas ini memanfaatkan aplikasi e-Stuntad dan e-Posyandu dalam menjalankan tugas.

PT Dexa Medica memberikan donasi berupa suplemen untuk membekali para garda terdepan TNI AD dalam pengentasan stunting tersebut. Bantuan suplemen tersebut secara simbolis diberikan oleh Jenderal Dudung kepada Satgas ASI TNI AD.

“Donasi ini merupakan komitmen Dexa Group untuk membantu program penurunan prevalensi stunting. Sejak 2022, Dexa Group telah berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyukseskan program penurunan stunting. Tentunya ini sesuai dengan core value kami yakni Deal with Care,” ungkap Corporate Affairs Director Dexa Group, Bapak Tarcisius Tanto Randy.

Suplemen yang diberikan oleh PT Dexa Medica yakni HerbaAsimor yang dapat membantu menambah kualitas dan kuantitas ASI, Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) imunomodulator Stimuno Syrup untuk menjaga daya tahan tubuh anak serta Stimuno Forte untuk dewasa. Selain itu ada pula Starfolat Tablet yang mengandung zat aktif Asam Folat sebagai suplemen penunjang kehamilan, dan Lytacur Syrup sebagai multivitamin untuk penambah nafsu makan anak-anak. Total suplemen yang didonasikan mencapai 6.384 unit yang terdiri dari tablet, kapsul dan botol.

Selain itu pada ajang ini juga terdapat booth Teman Bumil, aplikasi edukasi untuk ibu hamil dan menyusui nomor 1 di Indonesia dan juga booth HerbaAsimor. Pada booth tersebut para anggota Satgas ASI TNI AD yang hadir mendapatkan edukasi untuk pendampingan kepada ibu hamil dan menyusui.