Untuk kedua kalinya, Dexa Medica meraih penghargaan Primaniyarta dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Penghargaan bergengsi Primaniyarta 2018 bagi para eksportir berprestasi ini, diserahkan oleh Menteri Perdagangan RI Bapak Enggartiasto Lukita kepada Director of Dexa International Business Ibu Gracianti Soetikno, di acara Trade Expo Indonesia 2018, ICE BSD, 24 Oktober 2018.
Penghargaan Primaniyarta 2018 diraih oleh Dexa Medica dalam kategori Creator Global Brand. Penghargaan kategori ini diberikan kepada perusahaan eksportir yang berprestasi dalam pengembangan ekspor nasional dan dinilai sukses membangun merek di pasar tujuan ekspor.
Berbeda dengan Primaniyarta 2005, penghargaan yang diraih Dexa Medica pada waktu itu melalui produk STIMUNO dan Primaniyarta 2017 yang diterima Ferron Par Pharmaceuticals melalui produk Glucient SR. Dalam ajang Primaniyarta 2018 ini, Dexa Medica mengusung BOSKA sebagai produk dengan brand value serta brand image yang dinilai sukses di pasar luar negeri.
Menurut Ibu Gracianti Soetikno, keberhasilan BOSKA masuk di pasar Nigeria disebabkan oleh strategi marketing yang efektif. “Kami selalu melakukan riset untuk mengenali local insights dan budaya, sehingga BOSKA mendapatkan pangsa pasar yang semakin besar,” katanya.
BOSKA yang saat ini menjadi salah satu market leader obat sakit kepala di Nigeria, Afrika, telah dipasarkan sejak tahun 1996. Ke depannya, BOSKA diharapkan dapat dipasarkan lebih meluas di benua Afrika dan akan diekspor ke Kanada.
Presiden Jokowi Berkunjung ke Booth Dexa Medica
Dalam acara Trade Expo Indonesia kemarin, Dexa Medica mendirikan booth untuk mengenalkan produk-produk Dexa Group kepada potensial pembeli yang berasal dari dalam dan luar negeri.
Presiden RI Joko Widodo bersama Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nasional Bapak Triawan Munaf beserta rombongan pejabat kementerian, berkenan mengunjungi booth Dexa Medica dan berbincang bersama CEO Dexa Group Bapak Ferry Soetikno.
Saat kunjungan ke booth Dexa Medica, Pak Ferry Soetikno menyampaikan salah satu harapannya bahwa obat herbal modern yang berbahan baku alam asli Indonesia yang diproduksi di Indonesia oleh ilmuwan Indonesia, bisa membantu program pemerintah di program Jaminan Kesehatan Nasional. Terhadap peran serta Dexa Medica, Presiden Joko Widodo menyambut baik upaya pelaku usaha di sektor farmasi untuk mengembangkan kemandirian obat produksi dalam negeri.
Saat ini, obat-obat berbahan baku alam seperti Stimuno yang telah memperoleh sertifikat Fitofarmaka produksi bahan alam asli Indonesia tersebut, telah diekspor ke berbagai negara di Asia seperti Singapura, Kamboja, Filipina, dan Myanmar. Corporate Communications Dexa Medica