Kementerian Perindustrian mengakselerasi 7 sektor industri, termasuk farmasi, dalam penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0 agar Indonesia masuk dalam 10 negara besar yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. Selaras dengan upaya tersebut, Dexa Group telah mengimplementasikan industri 4.0 dalam proses produksi hingga distribusi di sektor farmasi.
Director of Corporate Affairs Dexa Group, Bapak Krestijanto Pandji dalam presentasi yang bertajuk “Accelerate the Implementation of Industry 4.0 to Support Inclusive and Sustainable for National Recovery”, menyatakan bahwa Dexa Group telah menerapkan industri 4.0 yang merupakan kunci kesuksesan industri farmasi. Efisiensi sebagai salah satu tujuan penerapan 4.0 dalam industri farmasi sangat penting untuk meningkatkan daya saing.
“Pharma 4.0 dapat meningkatkan competitive advantage untuk memperbaiki segala infrastruktur di dalam perusahaan. Selain itu meningkatkan efficiency dan control, berinovasi dalam ESG dan Green Technology. Kemudian emisi karbon dan yang juga penting adalah reduce human error,” kata Bapak Krestijanto dalam rangkaian acara Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 yang digelar di Menara Bidakara, Jakarta, Kamis (25/8/2021).
Dexa Group telah menerapkan 8 implementasi industri 4.0 dalam proses produksi hingga distribusi. Kedelapan implementasi itu yakni Robotic Automation, Internet of Things, Building Management System (BAS), Electronic Batch Record / Machine Execution System, Laboratory Information Management System (LIMS), Warehouse Management System, Green Facility, dan Enterprise Asset Management.
“Dalam robotic automation, Dexa Group mengoptimalkan human-machine interface. Terutama karena regulasi farmasi di dunia semakin ketat, misalnya produk steril tidak boleh ada sentuhan manusia jadi harus menggunakan robot,” papar Bapak Krestijanto.
Penggunaan otomasi robotik juga meningkatkan kualitas, karena setiap sediaan yang diproduksi menghasilkan produk yang konsisten. Kemudian mengenai Electronic Batch Record, Dexa Group telah mengaplikasikan 2D barcode yang bisa dilacak secara real time.
“Jadi kita tahu apakah produk Dexa masih dalam proses distribusi atau sudah dikonsumsi oleh pasien,” imbuh Bapak Krestijanto.
Dexa Group juga telah mengaplikasikan Green Facility yang salah satunya baru saja turut diresmikan oleh Kementerian Perindustrian yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di site Ferron Par Pharmaceuticals, Cikarang. PLTS yang diaplikasikan di fasilitas produksi Ferron adalah yang terbesar di Jawa Barat.
Selain Bapak Krestijanto, hadir pula Chief of Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI, Bapak Setiaji. Dalam paparannya, Bapak Setiaji menegaskan komitmen pemerintah dalam melakukan transformasi digital sektor kesehatan. Hal ini merupakan salah satu pilar dalam Transformasi Kesehatan. Bapak Setiaji juga mengapresiasi Dexa Group yang telah berpartisipasi dalam transformasi digital ini.
WhatsApp Image 2022-08-25 at 8.15.40 PM.jpegSementara itu di saat pembukaan acara Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian RI Bapak Dody Widodo menjelaskan,penyelenggaraan tersebut sejalan dengan cita-cita Indonesia untuk masuk menjadi 10 besar ekonomi dunia pada 2030 dengan mengakselerasi implementasi Making Indonesia 4.0.
“Saya percaya cita-cita dalam Making Indonesia 4.0, bahwa Indonesia masuk 10 besar ekonomi dunia di tahun 2030 akan dapat diakselerasi,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo mewakili Menteri Perindustrian RI Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita.
Bapak Dody menyampaikan cita-cita Indonesia tersebut dapat dicapai karena didukung dengan tujuh sektor industri sebagai fokus utama dalam Making Indonesia 4.0, yakni industri makanan dan minuman; industri tekstil dan busana; otomotif; industri kimia; industri elektronika; industri farmasi; dan industri alat kesehatan.
Dalam ajang ini, Dexa Group juga berpartisipasi dalam pameran dengan mendirikan booth bertema “Dexa Group, Smart Factory Pharma 4.0” yang menampilkan teknologi 4.0 yang telah diimplentasikan di pabrik Ferron Par Pharmaceuticals seperti Robotic Automation, Solar Energy, dan Electronic Batch Record serta Serialisasi.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian RI, Bapak Doddy Rahadi saat berkunjung ke booth Dexa Group dan disambut oleh Head of Corporate Communications Dexa Group Bapak Sonny Himawan, menyampaikan bahwa Kementerian Perindustrian mendukung penerapan 4.0 di industri farmasi.
“Sektor industri alat kesehatan dan farmasi masuk dalam kategori high demand di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing sektor industri alat kesehatan dan farmasi dengan mendorong transformasi teknologi berbasis digital. Karena itu apa yang telah dilakukan Dexa Group dalam penerapan 4.0 di pabrik, telah sejalan dengan, apa yang menjadi peta jalan Making Indonesia 4.0,” kata Bapak Doddy.