Kreativitas dan strategi marketing PT Ferron Par Pharmaceuticals melalui produk Glucient SR di pasar ekspor meraih penghargaan Marketing Award 2019 kategori “The Best in International Marketing”. Penghargaan ini diraih dalam ajang Marketing Award 2019 yang diselenggarakan oleh Majalah Marketing, di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, 11 September 2019.
Dean DRM Bina Nusantara University, Dr. Asnan Furinto sebagai salah satu dewan juri menyerahkan penghargaan Marketing Award 2019 kepada Commercial Director PT Ferron Par Pharmaceuticals Bapak Johannes Suthya. Hadir dalam acara tersebut President Director PT Ferron Par Pharmaceuticals Bapak Krestijanto Pandji dan Komisaris PT Ferron Par Pharmaceuticals Bapak Roy Ibrahim.
Bapak Krestijanto menyampaikan terima kasih kepada Majalah Marketing dan juga Tim Ferron. Penghargaan yang diterima di saat perjalanan 50 tahun Dexa Group, menjadi bukti atas dedikasi Ferron Par Pharmceuticals dalam sektor kesehatan yang diakui oleh pihak luar.
“Ini bagian dari dedikasi, bagaimana Ferron berdasarkan keahliannya terus menjalankan inovasi dan kualitas, baik dari proses produksi, pemasaran, hingga distribusinya. Inovasi dalam sisi marketing juga penting dilakukan mengingat persaingan pasar yang semakin ketat, terutama untuk produk-produk ekspor,” kata Bapak Krestijanto.
Pemimpin Redaksi Majalah Marketing Anang Ghozali mengemukakan Marketing Award telah digelar ke-14 kalinya. Acara ini sebagai ajang apresiasi bagi perusahaan terbaik dalam strategi marketing berdasarkan penilaian dewan juri.
“Mereka yang terpilih adalah perusahaan yang telah melakukan strategi marketing dan telah mengimplementasikan dengan baik, sehingga mendapatkan hasil atau result yang baik. Ada banyak ide original dalam dunia marketing, yang dapat diterapkan dan mendapatkan respons yang baik dari pasar, sehingga mampu menciptakan pertumbuhan yang tinggi bagi perusahaan. Tiga indikator inilah yang menjadi dasar pemilihan perusahaan-perusahaan pemenang,” jelas Bapak Anang.
Sebagai informasi, sesi penjurian telah dilaksanakan pada 20 Juni hingga 12 Juli 2019. Dewan juri berlatar belakang profesor, doktor, dan dosen senior yang berasal dari Universitas Indonesia, Prasetiya Mulya Business School, dan Bina Nusantara University.