Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4% atau menurun 6,4% dari 30,8% pada 2018. Untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting menjadi 14% di tahun 2024, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Bergerak serta menggandeng sejumlah mitra untuk berkolaborasi. Sebagai perusahaan farmasi nasional, Dexa Group menjadi salah satu mitra kolaborasi BKKBN untuk menurunkan prevalensi stunting.
“Stunting menjadi masalah yang harus kita tangani bersama-sama. Target kita adalah bagaimana prevalensi stunting turun menjadi 14% di tahun 2024. Di tahun 2022 ini target penurunan stunting di angka 3%. Melalui kegiatan Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Bergerak diharapkan akan memicu semangat Tim Pendamping Keluarga dalam melakukan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting. Selain itu, kami juga mengharapkan partisipasi dari pihak swasta dan lainnya. Karenanya kami sangat berterima kasih kepada Dexa Group yang berkontribusi untuk pencegahan stunting dengan sasaran 5.000 bidan dan 1.000 ibu hamil melalui produk ASI booster yang merupakan produk berbahan baku alam Indonesia,” tutur Kepala BKKBN, Bapak Dr (HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) di sela-sela acara Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Bergerak di Alun-alun Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (12/5/2022).
Dalam acara tersebut, Head of Corporate Communications Dexa Group Bapak Sonny Himawan berkesempatan menyerahkan donasi ASI booster HerbaAsimor untuk ibu menyusui berisiko stunting. Donasi diserahkan secara simbolis kepada Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Subang Ibu Nunung Suryani.
“Donasi HerbaAsimor merupakan bentuk kepedulian kami, sesuai dengan salah satu core value Dexa Group yakni deal with care. Dexa Group memandang bahwa stunting menjadi permasalahan bersama karenanya kami turut berkontribusi melalui produk HerbaAsimor pelancar ASI,” kata Bapak Sonny.
Corporate Affairs Director Dexa Group, Bapak Krestijanto Pandji pada kesempatan tersebut menyampaikan komitmen Dexa Group dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting. Dexa Group memiliki produk HerbaAsimor yang dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia, yang dapat membantu melancarkan produksi ASI.
“Dexa Group sangat mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting. Kami mendukung anak-anak Indonesia untuk mendapatkan ASI eksklusif untuk mencegah kemungkinan mengalami stunting. Karenanya dalam kesempatan ini, kami mendonasikan HerbaAsimor kepada ibu hamil melalui bidan pendamping di bawah koordinasi BKKBN. Harapannya melalui HerbaAsimor, ibu menyusui berisiko stunting dapat terbantu agar ASI lancar, sehingga bayi yang baru lahir bisa mendapatkan ASI eksklusif untuk mencegah stunting,” ungkap Bapak Krestijanto.
President Director PT Dexa Medica, Bapak V. Hery Sutanto menambahkan bahwa HerbaAsimor yang menggunakan biodiversitas asli Indonesia memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi.
“HerbaAsimor dikembangkan dari biodiversitas Indonesia, sehingga memiliki TKDN di atas 80 persen. Ini sejalan dengan misi pemerintah, bahwa kemandirian farmasi Kami secara aktif melakukan inovasi melalui riset dan teknologi modern untuk mengembangkan produk farmasi berbahan baku alam asli Indonesia yang kami sebut sebagai Obat Modern Asli Indonesia atau OMAI. Saat ini, Dexa Group merupakan salah satu perusahaan farmasi yang paling aktif menghasilkan Nomor Izin Edar atau NIE OMAI di Indonesia,” ungkap Bapak Hery.
Director of Research and Business Development Dexa Group Dr. Raymond Tjandrawinata memaparkan bahan baku HerbaAsimor dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia adalah hasil penelitian saintis Indonesia di Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS). HerbaAsimor dikembangkan dari tiga bahan baku yakni daun katuk, daun torbangun, dan ikan gabus.
“Herba Asimor terdiri dari daun katuk yang memberikan peningkatan signifikan dalam ekspresi gen prolaktin dan oksitosin, yaitu hormon yang berperan penting dalam proses menyusui sehingga dapat meningkatkan produksi ASI. Sementara daun torbangun dapat meningkatkan kadar prolaktin, serta meningkatkan aktivitas sel epitel dan metabolisme kelenjar susu sehingga produksi ASI meningkat 65 persen tanpa mengubah kualitas gizi susu. HerbaAsimor juga dilengkapi Striatin, yang merupakan fraksi bioaktif dari Channa striata atau ikan gabus yang dapat mempercepat proses penyembuhan setelah operasi caesar, mempercepat pemulihan dan kekuatan wanita pasca melahirkan, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh,” papar Dr. Raymond.