Albuminar 25

Indonesia • Dexa Medica

Indikasi

Memperbaiki dan mempertahankan volume sirkulasi darah pada pasien dengan defisiensi volume, dan penggunaan koloid diperlukan. Pemilihan albumin dibanding koloid artifisial tergantung dari kondisi klinis individu pasien, dan sesuai dengan rekomendasi dari guideline.

Komposisi

Human Albumin 25.000 mg

Kemasan

1 vial berisi 100 ml

Bentuk Sediaan

Cairan Infus

Klasifikasi ATC

B05A

Perhatian

Alkohol
Konsultasikan ke Dokter Anda
Keamanan item ini untuk digunakan bersamaan dengan alkohol belum ditetapkan.
Alat Berat
Aman Jika Diresepkan
Item ini aman digunakan saat mengoperasikan alat berat.
Masa Kehamilan
Hati-Hati
Item ini mungkin tidak aman digunakan selama masa kehamilan. Gunakan dengan hati-hati dan setelah berkonsultasi dengan dokter.
Menyusui
Konsultasikan ke Dokter Anda
Keamanan item ini untuk digunakan selama menyusui belum ditetapkan.

Dosis

0 Sampai 18 Tahun

Tidak ada studi klinis penggunaan Albuminar 25 yang telah dilakukan pada pasien anak-anak. Keamanan dan efektivitas pada pasien anak belum ditetapkan. Namun, pengalaman yang luas pada pasien menunjukkan bahwa anak-anak merespons Albuminar 25 dengan cara yang sama seperti orang dewasa.

Produk obat parenteral harus diperiksa secara visual untuk zat partikulat dan perubahan warna sebelum pemberian, bila larutan dan wadah memungkinkan.

18 Tahun ke Atas

Albuminar 25 dapat diberikan secara intravena tanpa pengenceran atau dapat diencerkan dengan normal saline atau dekstrosa 5% sebelum pemberian. 200 ml per liter merupakan larutan yang kira-kira isotonik dan iso-osmotik dengan plasma sitrat. Ketika larutan albumin murni diberikan pada pasien dengan volume darah normal, laju infus harus cukup lambat (1 ml per menit) untuk mencegah ekspansi volume plasma yang terlalu cepat.

Produk obat parenteral harus diperiksa secara visual untuk zat partikulat dan perubahan warna sebelum pemberian, bila larutan dan wadah memungkinkan.

Syok

Pada pengobatan syok, jumlah albumin dan lamanya terapi harus berdasarkan responsivitas pasien yang ditunjukkan oleh tekanan darah, derajat kongesti paru, dan hematokrit. Dosis awal dapat diikuti dengan albumin tambahan dalam waktu 15-30 menit jika respons dianggap tidak adekuat. Jika terjadi kehilangan protein secara terus-menerus, mungkin dapat diberikan sel darah merah.

Luka Bakar

Dalam pengobatan luka bakar, regimen optimal yang melibatkan penggunaan albumin, kristaloid, elektrolit, dan air belum ditetapkan. Terapi yang disarankan selama 24 jam pertama termasuk pemberian larutan kristaloid volume besar untuk mempertahankan volume plasma yang adekuat. Terapi lanjutan setelah 24 jam biasanya membutuhkan lebih banyak albumin dan lebih sedikit larutan kristaloid untuk mencegah terjadinya hemokonsentrasi dan menjaga keseimbangan elektrolit. Lama pengobatan bervariasi tergantung pada tingkat kehilangan protein melalui ekskresi ginjal, area kulit yang terbakar dan penurunan sintesis albumin. Upaya untuk meningkatkan kadar albumin di atas 4,0 g/100 ml hanya menyebabkan peningkatan laju katabolisme.

Hipoproteinemia

Dalam pengobatan hipoproteinemia, 200 sampai 300 ml albumin 25% mungkin diperlukan untuk mengurangi edema dan mengembalikan nilai protein serum ke normal. Karena pasien tersebut biasanya memiliki volume darah yang mendekati normal, tidak lebih dari 100 ml albumin 25% tidak boleh diberikan lebih cepat dari 100 ml dalam 30 sampai 45 menit untuk menghindari gangguan peredaran darah. Jika diperlukan pemberian yang lebih lambat, 200 mL albumin 25% dapat dicampur dengan 300 ml larutan dekstrosa 10% dan diberikan melalui infus drip kontinu dengan kecepatan 100 ml larutan dekstrosa tersebut per jam.