Ferxate 2,5

Indonesia • Ferron Par Pharmaceuticals

Indikasi

Methotrexate diindikasikan pada pengobatan koriokarsinoma gestasional, chorioadenoma destruents, dan hydatidiform mole. Pada leukemia limfositik akut, methotrexate diindikasikan pada profilaksis leukemia meningeal dan digunakan sebagai terapi perawatan yang dikombinasikan dengan agen kemoterapeutik lainnya; methotrexate juga diindikasikan pada pengobatan leukemia meningeal. Methotrexate digunakan secara tunggal atau dikombinasikan dengan agen antikanker yang lain untuk pengobatan kanker payudara, kanker epidermoid pada kepala dan leher, mycosis fungicides tahap lanjut, dan kanker paru-paru, terutama tipe squamous cell dan tipe Small-Cell. Methotrexate juga dikombinasikan dengan agen kemoterapeutik lain untuk pengobatan limfoma non-hodgkins tahap lanjut. Methotrexate hanya diindikasikan pada kontrol simtomatik dari psoriasis parah yang menyebabkan kelumpuhan dan sukar diobati yang tidak responsif secara adekuat pada jenis terapi lainnya hanya ketika diagnosis telah ditegakkan dan kebutuhan terapi telah dikonfirmasi melalui konsultasi dermatologis.

Komposisi

Methotrexate 2.5 mg

Kemasan

3 blister berisi masing-masing 10 tablet

Bentuk Sediaan

Tablet

Klasifikasi ATC

L01B

Perhatian

Alkohol
Tidak Direkomendasikan
Item ini tidak boleh digunakan bersamaan dengan alkohol.
Alat Berat
Tidak Direkomendasikan
Item ini tidak boleh digunakan saat mengoperasikan alat berat.
Masa Kehamilan
Tidak Direkomendasikan
Item ini tidak boleh digunakan selama masa kehamilan.
Menyusui
Tidak Direkomendasikan
Item ini tidak aman digunakan selama menyusui.

Dosis

18 Tahun ke Atas

Koriokarsinoma dan penyakit serupa trofoblastik:
15-30 mg dalam sehari melalui pemberian intramuskular atau oral selama lima hari pengobatan, umumnya diperlukan untuk diulangi selama 3-5 kali, dengan jeda waktu istirahat satu minggu atau lebih di antara pengobatan hingga manifestasu gejala toksik menghilang. Efektivitas terapi dapat dievaluasi dengan analisis kuantitatif selama 24 jam atau hormon chorionic gonadothropin (hCG) pada air seni. Hydatidiform mole dapat muncul terlebih dahulu atau diikuti dengan koriokarsinoma dan methotrexate telah digunakan pada dosis yang serupa untuk pengobatan hydatidiform mole dan chorioadenoma destruents.

Kanker payudara:
Kombinasi siklik cyclophosphamide, methrotrexate, dan fluorouracil dalam waktu yang lama telah memberikan hasil yang baik ketika digunakan sebagai pengobatan penunjang dengan mastektomi radikal pada kanker payudara primer dengan nodus limfe aksilar positif, dosis methotrexate yang digunakan sebesar 40 mg/m2 melalui intravena pada hari pertama dan kedelapan.

Leukemia:
Leukemia limfoblastik akut pada anak-anak dan remaja paling responsif terhadap kemoterapi saat ini. Pada pasien dewasa muda dan lainnya, remisi klinis lebih sulit untuk dicapai dan kekambuhan dini lebih sering terjadi.

Methotrexate tunggal atau yang dikombinasikan dengan steroid digunakan di awal untuk induksi remisi pada leukemia limfoblastik akut. Pada terapi kortikosteroid saat ini, kombinasi dengan obat antileukimia lain atau kombinasi siklik dengan methotrexate, akan menghasilkan remisi yang cepat dan efektif.

Ketika digunakan untuk induksi, methotrexate dengan dosis 3,3 mg/m2 dikombinasikan dengan 60 mg/m2 prednisone yang diberikan sekali sehari menghasilkan remisi pada 50% pasien, umumnya dalam waktu 4 hingga 6 minggu.

Methotrexate yang dikombinasikan dengan agen lain dapat menjadi obat pilihan untuk menjamin pemeliharaan remisi yang diinduksi oleh obat.

Ketika remisi dicapai dan perawatan suportif telah menghasilkan peningkatan klinis yang menyeluruh, terapi pemeliharaan dapat dimulai sebagai berikut:
Methotrexate diberikan dua kali dalam seminggu baik secara oral maupun intravena setiap 14 hari. Apabila dan ketika terjadi kekambuhan, penginduksian kembali remisi umumnya dapat diperoleh dengan mengulangi regimen induksi awal.

Variasi regimen kombinasi kemoterapi telah digunakan, baik untuk induksi dan terapi pemeliharaan pada leukemia limfoblastik akut. Dokter harus mengenal dengan adanya manfaat baru dari terapi antileukemia.

Kemoterapi psoriasis:
Kasus psoriasis parah yang tidak terkontrol, tidak responsif terhadap terapi konvensional, telah merespon pada dosis tunggal mingguan, secara IM atau IV sebesar 10-25 mg tiap minggu dan disesuaikan dengan respons pasien.

Pemberian dosis uji awal seminggu sebelum inisiasi terapi direkomendasikan untuk mendeteksi adanya idiosinkrasi. Rentang dosis yang dianjurkan yaitu 5-10 mg secara parenteral.