Moflodex
Indikasi
Moxifloxacin diindikasikan untuk pengobatan pada pada dewasa (usia 18 tahun) infeksi di bawah bila disebabkan oleh bakteri yang rentan terhadap Moxifloxacin:
- Eksaserbasi akut dari Bronkitis kronis
- Community-acquired pneumonia
- Sinusitis bakteri akut (dengan diagnosis yang memadai)
- Infeksi kulit dan struktur kulit dengan komplikasi yang memerlukan terapi awal parenteral; diikuti dengan pemberian oral; pada pasien yang tidak dapat menoleransi penggunaan obat lain (terutama alergi penisilin) dan bila disebabkan oleh organisme yang diketahui rentan terhadap Moxifloxacin
- Infeksi intra-abdominal dengan komplikasikarena infeksi polimikroba pada pasien yang tidak dapat menoleransi penggunaan obat lain; disebabkan oleh organisme yang diketahui rentan terhadap Moxifloxacin
Komposisi
Moxifloxacin 400 mg
Kemasan
Bentuk Sediaan
Klasifikasi ATC
Perhatian
Dosis
Sampai Usia 18 Tahun
Efikasi dan keamanan pada anak-anak dan remaja belum diketahui.
18 Tahun ke Atas
Dosis moxifloxacin yang direkomendasikan adalah 400 mg infus satu kali sehari. Untuk pengobatan infeksi intraabdominal yang rumit dan infeksi kulit dan struktur kulit yang rumit memerlukan terapi intravena awal diikuti dengan pemberian oral tablet moxifloxacin 400 mg selama 7-21 hari.
Larutan infus harus diinfuskan secara intravena selama 1 jam. Infus cepat moxifloxacin intravena harus dihindari. Pemberiannya dapat diberikan secara langsung atau melalui T-tube bersama dengan larutan infus yang kompatibel.
Jika larutan infus moxifloxacin akan diberikan dengan obat lain, setiap obat harus diberikan secara terpisah. Larutan intravena moxifloxacin harus diperiksa secara visual untuk mengetahui adanya partikel sebelum pemberian dan harus dibuang jika partikel terlihat jelas. Hanya larutan yang jernih yang akan digunakan.
65 Tahun ke Atas
Pengaturan dosis pada pasien lanjut usia tidak diperlukan.
Gangguan Fungsi Ginjal
Penyesuaian dosis tidak diperlukan pada pasien gangguan fungsi ginjal dengan tingkat keparahan apapun (termasuk bersihan kreatinin <30 ml/menit/1,73m²) atau pada pasien dengan dialisis kronis (contohnya pada hemodialisis dan CAPD).