Raivas
Indikasi
Untuk mengontrol tekanan darah pada keadaan hipotensi akut (seperti, pheochromocytomectomy, sympathectomy, poliomyelitis, spinal anesthesia, infark miokard, septikemia, transfusi darah, dan reaksi obat). Sebagai terapi tambahan pada henti jantung dan hipotensi berat. Untuk memperbaiki dan mempertahankan tekanan darah yang adekuat setelah denyut jantung dan ventilasi jantung efektif telah dicapai dengan cara lain.
Komposisi
Norepinephrine 4 mg
Kemasan
Bentuk Sediaan
Klasifikasi ATC
Perhatian
Dosis
Sampai Usia 18 Tahun
Keamanan dan keefektifan pada pasien anak-anak belum diketahui.
65 Tahun ke Atas
Pemilihan dosis untuk pasien lanjut usia haruslah berhati-hati, biasanya dimulai dengan dosis terendah, karena lebih besarnya frekuensi penurunan fungsi hati, ginjal, atau jantung dan adanya penyakit penyerta atau terapi lain.
Infus norepinephrine tidak boleh diberikan ke dalam vena di tungkai pada pasien lanjut usia.
Cara Pemberian
Injeksi Raivas merupakan suatu konsentrat, obat poten yang sebelum diinfuskan harus dilarutkan di dalam larutan yang mengandung dekstrose terlebih dahulu. Infus norepinephrine harus diberikan ke dalam vena besar.
Pemulihan Tekanan Darah pada Keadaan Hipotensi Akut
Pengurangan volume darah harus selalu diperbaiki secepat mungkin sebelum vasopressor diberikan. Jika sebagai salah satu tindakan emergensi, tekanan intra-aorta harus dipertahankan untuk mencegah iskemia serebral atau arteri koroner, norepinephrine dapat diberikan sebelum dan bersamaan dengan penggantian volume darah.
Pelarut:
Norepinephrine harus diencerkan dalam injeksi dekstrose 5% atau injeksi dekstrose 5% dan natrium klorida. Cairan yang mengandung dekstrose ini secara signifikan akan melindungi dari kehilangan potensi karena oksidasi.
Dosis rata-rata:
Tambahkan 4 ml (4 mg) dari ampul norepinephrine ke dalam 1.000 ml larutan yang mengandung dekstrose 5%. Tiap ml hasil pengenceran ini mengandung 4 mcg norepinephrine base. Berikan larutan ini dengan infus intravena. Setelah mengamati responnya pada pemberian dosis awal 2-3 ml (dari 8-12 mcg bentuk base) per menit, atur kecepatan aliran untuk mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal yang rendah (biasanya, tekanan sistoliknya 80-100 mmHg) cukup untuk mempertahankan sirkulasi ke organ vital. Pada pasien dengan riwayat hipertensi, dianjurkan menaikkan tekanan darahnya tidak lebih dari 40 mmHg di bawah tekanan sistolik sebelumnya. Dosis pemeliharaan rata-rata adalah 0,5-1 ml per menit (2 mcg sampai 4 mcg bentuk basa).
Dosis tinggi:
Dosis norepinephrine harus dititrasi sesuai dengan respons pasien. Adakalanya dosis harian yang jauh lebih besar atau bahkan sangat besar (sebesar 68 mg base atau 17 ampul) mungkin dibutuhkan jika pasien tetap menderita hipotensi, tetapi adanya kehilangan volume darah yang tersembunyi harus dicurigai dan bila itu terjadi, harus diperbaiki. Monitoring tekanan vena sentral biasanya sangat membantu dalam mendeteksi dan mengobati kondisi ini.
Asupan cairan:
Derajat pengenceran tergantung pada kebutuhan volume cairan secara klinis. Jika diperlukan cairan dengan volume besar (dekstrosa) pada suatu kecepatan aliran yang akan melibatkan dosis besar suatu pressor agent per unit waktu, harus digunakan larutan dengan konsentrasi yang lebih encer dari 4 mcg per ml. Sebaliknya, jika secara klinis tidak dikehendaki cairan dengan volume besar, maka perlu konsentrasi lebih besar dari 4 mcg per ml.
Durasi terapi:
Infus harus dilanjutkan sampai tekanan darah adekuat dan perfusi jaringan terjaga tanpa terapi. Infus norepinephrine harus dikurangi secara bertahap, hindari penghentian secara tiba-tiba.
Pengobatan Tambahan pada Henti Jantung
Dosis rata-rata:
Untuk mempertahankan tekanan darah sistemik selama penatalaksanaan henti jantung, norepinephrine digunakan dengan cara yang sama seperti yang telah disebutkan pada “pemulihan tekanan darah pada keadaan hipotensi akut”.