Redditux 100 mg / 10 ml

Indonesia • Ferron Par Pharmaceuticals

Indikasi

Non-Hodgkin’s Lymphoma
Redditux diindikasikan untuk pengobatan pasien relapsed atau chemoresistant low grade atau follicular, CD20 positif, B-cell Non-Hodgkin’s Lymphoma. Redditux diindikasikan untuk pengobatan pasien dengan stadium III – IV follicular lymphoma dalam kombinasi dengan kemoterapi CVP. Redditux di indikasikan untuk pasien dengan follicular lymphoma sebagai maintenance therapy, after response to induction therapy. Redditux diindikasikan untuk pengobatan pasien dengan CD20 positif Diffuse Large B-cell Non-Hodgkin’s Lymphoma dalam kombinasi dengan terapi CHOP.

Chronic Lymphocytic Leukemia
Redditux dalam kombinasi dengan Fludarabine dan Cyclophosphamide diindikasikan untuk pengobatan pasien yang sebelumnya tidak mendapat terapi dan relapsed / refractory Chronic Lymphocytic Leukemia.

Komposisi

Rituximab 100 mg

Kemasan

1 vial berisi 10 ml

Bentuk Sediaan

Injeksi

Klasifikasi ATC

L01X

Perhatian

Alkohol
Konsultasikan ke Dokter Anda
Keamanan item ini untuk digunakan bersamaan dengan alkohol belum ditetapkan.
Alat Berat
Konsultasikan ke Dokter Anda
Keamanan item ini untuk digunakan saat mengoperasikan alat berat belum ditetapkan.
Masa Kehamilan
Tidak Direkomendasikan
Item ini tidak boleh digunakan selama masa kehamilan.
Menyusui
Tidak Direkomendasikan
Item ini tidak aman digunakan selama menyusui.

Dosis

18 Tahun ke Atas

Follicular Non-Hodgkin’s Lymphoma
Terapi kombinasi:
Dosis rituximab yang dianjurkan dalam kombinasi dengan kemoterapi untuk pengobatan induksi pasien yang sebelumnya tidak diobati atau kambuh/refrakter dengan follicular lymphoma adalah: 375 mg/m² luas permukaan tubuh per siklus, hingga 8 siklus. Rituximab harus diberikan pada hari ke-1 dari setiap siklus kemoterapi, setelah pemberian komponen glukokortikoid kemoterapi secara intravena jika memungkinkan.

Terapi pemeliharaan:

  • Follicular lymphoma yang sebelumnya tidak diobati: Dosis rituximab yang dianjurkan digunakan sebagai pengobatan pemeliharaan untuk pasien dengan follicular lymphoma yang sebelumnya tidak diobati yang telah merespons pengobatan induksi adalah: 375 mg/m² luas permukaan tubuh setiap 2 bulan sekali (dimulai 2 bulan setelah dosis terakhir terapi induksi) sampai perkembangan penyakit atau untuk jangka waktu maksimal dua tahun.
  • Follicular lymphoma yang kambuh/refrakter: Dosis rituximab yang dianjurkan digunakan sebagai pengobatan pemeliharaan untuk pasien dengan follicular lymphoma kambuh/refrakter yang telah merespons pengobatan induksi adalah: 375 mg/m² luas permukaan tubuh setiap 3 bulan sekali (dimulai 3 bulan setelah dosis terakhir terapi induksi) sampai perkembangan penyakit atau untuk jangka waktu maksimal dua tahun.

Monoterapi:

  • Follicular lymphoma yang kambuh/refrakter: Dosis yang dianjurkan dari monoterapi rituximab yang digunakan sebagai pengobatan induksi untuk pasien dewasa dengan follicular lymphoma stadium III-IV yang chemoresistant atau kambuh untuk kedua kalinya atau selanjutnya setelah kemoterapi adalah: 375 mg/m² luas permukaan tubuh, diberikan sebagai infus intravena sekali seminggu selama empat minggu.
  • Untuk pengobatan ulang dengan monoterapi rituximab bagi pasien yang telah merespons pengobatan sebelumnya dengan monoterapi rituximab untuk follicular lymphoma yang kambuh/refrakter, dosis yang dianjurkan adalah: 375 mg/m² luas permukaan tubuh, diberikan sebagai infus intravena sekali seminggu selama empat minggu.

Diffuse Large B Cell Non-Hodgkin’s Lymphoma
Rituximab harus digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi CHOP. Dosis yang dianjurkan adalah 375 mg/m² luas permukaan tubuh, diberikan pada hari ke-1 dari setiap siklus kemoterapi selama 8 siklus setelah infus intravena komponen glukokortikoid CHOP. Keamanan dan efikasi rituximab belum diketahui dalam kombinasi dengan kemoterapi lain pada diffuse large B cell non-Hodgkin’s lymphoma.

Penyesuaian dosis selama perawatan:
Tidak ada pengurangan dosis rituximab yang direkomendasikan. Jika rituximab diberikan dalam kombinasi dengan kemoterapi, pengurangan dosis standar untuk produk obat kemoterapi harus diterapkan.

Chronic Lymphocytic Leukaemia (cll)
Profilaksis dengan hidrasi yang adekuat dan pemberian urikostatika mulai 48 jam sebelum memulai terapi direkomendasikan untuk pasien CLL untuk mengurangi risiko tumour lysis syndrome. Untuk pasien CLL yang jumlah limfositnya >25 x 10⁹/l dianjurkan untuk memberikan prednisone/prednisolone 100 mg secara intravena segera sebelum infus dengan rituximab untuk menurunkan laju dan keparahan reaksi infus akut dan/atau sindrom pelepasan sitokin.

Dosis rituximab yang dianjurkan dalam kombinasi dengan kemoterapi untuk pasien yang sebelumnya tidak diobati dan kambuh/refrakter adalah 375 mg/m² luas permukaan tubuh yang diberikan pada hari ke-0 dari siklus pengobatan pertama diikuti oleh 500 mg/m² luas permukaan tubuh yang diberikan pada hari ke-1 dari masing-masing siklus berikutnya selama total 6 siklus. Kemoterapi harus diberikan setelah infus rituximab.

Rituximab harus diberikan di bawah pengawasan ketat tenaga kesehatan profesional yang berpengalaman dan berada di lingkungan di mana fasilitas resusitasi lengkap dapat tersedia dengan segera.

Premedikasi dengan glukokortikoid harus dipertimbangkan jika rituximab tidak diberikan dalam kombinasi dengan kemoterapi yang mengandung glukokortikoid untuk pengobatan limfoma non-Hodgkin dan leukemia limfositik kronis.

Premedikasi terdiri dari antipiretik dan antihistamin, misalnya paracetamol dan diphenhydramine, harus selalu diberikan setiap kali sebelum pemberian rituximab.

65 Tahun ke Atas

Penyesuaian dosis tidak diperlukan.

Rituximab harus diberikan di bawah pengawasan ketat tenaga kesehatan profesional yang berpengalaman dan berada di lingkungan di mana fasilitas resusitasi lengkap dapat tersedia dengan segera.

Premedikasi dengan glukokortikoid harus dipertimbangkan jika rituximab tidak diberikan dalam kombinasi dengan kemoterapi yang mengandung glukokortikoid untuk pengobatan limfoma non-Hodgkin dan leukemia limfositik kronis.

Premedikasi terdiri dari antipiretik dan antihistamin, misalnya paracetamol dan diphenhydramine, harus selalu diberikan setiap kali sebelum pemberian rituximab.