Vometa

Indonesia • Dexa Medica

Indikasi

Sindrom dispepsia yang sering disertai dengan pengosongan lambung yang terlambat, gastroesophageal reflux dan esofagitis

  • Rasa penuh pada epigastrium, rasa cepat kenyang, distensi abdomen
  • Kembung, sendawa
  • Mual dan muntah
  • Heartburn dengan atau tanpa regurgitasi isi lambung ke mulut

Mual, muntah, sendawa karena berbagai sebab

  • Intoleransi saluran pencernaan karena kemoterapi antikanker, digitalis, levodopa dan lain-lain termasuk radioterapi
  • Patologi organ-organ abdomen: gastrointestinal (gastroenteritis) hepatobilier, peritoneal, renal
  • Vometa tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak kecuali untuk mengatasi mual, muntah pada kemoterapi atau radioterapi kanker

Komposisi

Domperidone 5 mg

Kemasan

1 botol berisi 10 ml

Bentuk Sediaan

Drops

Klasifikasi ATC

A03F

Perhatian

Alkohol
Konsultasikan ke Dokter Anda
Keamanan item ini untuk digunakan bersamaan dengan alkohol belum ditetapkan.
Alat Berat
Aman Jika Diresepkan
Item ini aman digunakan saat mengoperasikan alat berat.
Masa Kehamilan
Hati-Hati
Item ini mungkin tidak aman digunakan selama masa kehamilan. Gunakan dengan hati-hati dan setelah berkonsultasi dengan dokter.
Menyusui
Hati-Hati
Item ini mungkin tidak aman digunakan selama menyusui. Gunakan dengan hati-hati dan setelah berkonsultasi dengan dokter.

Dosis

0 Sampai 18 Tahun

Anak-anak (mual dan muntah pada kemoterapi atau radioterapi):
2,5 mg per 10 kg berat badan, 3-4 kali sehari, sebelum makan dan sebelum tidur malam.

Penggunaan pada bayi/anak:
Dianjurkan untuk mendeterminasi pemberian dosis yang tepat dan ketat sesuai untuk bayi baru lahir, bayi dan anak kecil.

18 Tahun ke Atas

Dosis efektif terendah untuk individual (biasanya 30 mg/hari) dan dapat ditingkatkan sampai dengan dosis maksimum 40 mg/hari.

Dispepsia kronik:
10 mg, 3 kali sehari, 15-30 menit, sebelum makan dan sebelum tidur malam.

Mual dan muntah:
10 mg, 3-4 kali sehari, sebelum makan dan sebelum tidur malam.

Penggunaan pada Pasien dengan Gangguan Fungsi Ginjal

Karena sedikit sekali jumlah obat yang tidak diubah diekskresikan melalui ginjal, maka tidak perlu menyesuaikan dosis pada pasien insufisiensi ginjal. Oleh karena itu, pada pemberian berulang, frekuensi pemberian harus dikurangi menjadi sekali atau dua kali sehari tergantung dari beratnya gangguan dan juga dosis mungkin perlu dikurangi. Pada pasien yang diterapi dengan jangka panjang harus dimonitor teratur.